Beranda | Artikel
Telur Dulu Atau Ayam? (Bahasan Aqidah)
Selasa, 3 Februari 2015

“Mana yang duluan ada. Ayam atau telur?”

Mungkin pertanyaan tersebut hanyalah untuk main-main saja. Kalau jawab: ayam, nanti dibilang: akan ayam dari telur. Kalau jawab telur, nanti dibilang: Yang bertelur kan ayam.

Akan tetapi jawaban yang benar sesuai aqidah umat islam adalah ayam dahulu yang diciptakan. Ini jelas karena Allah berfirman telah menciptakan makhluk hidup termasuk hewan berpasang-pasangan. Jadi yang diciptakan adalah ayam dahulu baru telur.

Allah Ta’ala berfirman,

وَمِن كُلِّ شَيْءٍ خَلَقْنَا زَوْجَيْنِ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُونَ

“Dan segala sesuatu Kami ciptakan berpasang-pasang supaya kamu mengingat akan kebesaran Allah.” (Az Dzariyat 49).

Keyakinan telur dahulu baru ayam atau pertanyaan seputar ini sebenarnya tidak bermanfaat dan memang awalnya dari ahli filsafat yang banyak merenungi hakikat kehidupan dengan menggunakan akal dan logika saja.

Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin rahimahullah berkata,

وهذا الخلاف الطويل العريض كالاختلاف في قولهم: هل الأصل البيضة أو الدجاجة؟! ولا فائدة من معرفة هذا! المهم أنهم يقولون: إن هناك أناساً من الفلاسفة يتناظرون في هذه المسألة، وبينهم شجار عظيم والعدو على أطراف البل

“Ini adalah perselisihan yang panjang sebagaimana perselisihan tentang “mana yang dahulu ayam atau telur”. Tidak ada manfaat berdebat tentang ini. Mereka mengatakan, sebagaian ahli filsafat membahas tentang ini. Di antara mereka ada perdebatan dan permusuhan yang sengit di berbagai negara.”[1]

Pertanyaan ini bisa muncul dari ahli filsafat yang memakai akal logika saja dalam berpikir. Mereka mengira dunia ini bisa terjadi secara kebetulan saja. Sehingga perlu diselidiki mana yang lebih dahulu, ayam atau telur

Syaikh Abdullah Al-Mani’ berkata:

إن هذا الاكتشاف هو تأكيد لنظرية داروين في النشوء والارتقاء, تلك النظرية التي تعتمد على إنكار الإله, وأن العالم وجد على سبيل الصدفة

“Penemuan (pernyataan telur dahulu dari ayam) adalah dukungan untuk teori Darwin mengenai penciptaan dan evolusi. Teori ini bersandar pada teori “pengingkaran terhadap Tuhan”. Mereka mengira ini terjadi secara kebetulan.”[2]

Baru-baru ini “Discovery Science” menemukan fakta ilmiah bahwa ayam dahulu yang diciptakan karena untuk adanya telur perlu protein tertentu yang hanya ada ayam. Alhamdulillah.

Demikian semoga bermanfaat

 

@Laboratorium Klinik RSUP DR Sardjito, Yogyakarta tercinta

Penyusun:  dr. Raehanul Bahraen

Artikel www.muslimafiyah.com

silahkan like fanspage FB , subscribe facebook dan   follow twitter

 

[1] Sumber: http://audio.islamweb.net/audio/Fulltxt.php?audioid=316842

[2] Sumber: http://www.alarabiya.net/articles/2006/05/27/24117.html


Artikel asli: https://muslimafiyah.com/telur-dulu-atau-ayam-bahasan-aqidah.html